Adi Jihadi ikut membantu pemberangkatan ikhwan ke Suriah. Ini merupakan perintah dari kakaknya, Rois alias Iwan Darmawan.
Hal itu terungkap dalam sidang teroris dengan terdakwa Aman Abdurrahman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (13/3/20189). Sidang dipimpin ketua majelis hakim Akhmadi Jaini.
Adi yang menjadi saksi mengatakan diminta Rois untuk menjadi pengganti Rijal via telegram. Rijal merupakan orang suruhan Rois untuk mengkoordinasikan pemberangkatan ikhwan ke Suriah. Namun, dirinya memutuskan untuk pergi ke Suriah. Sehingga posisi digantikan oleh Adi Jihadi atas perintah Rois alias Iwan Darmawan.
Sebelum Rijal berangkat ke Suriah, Adi diperintahkan lebih dulu oleh Rois untuk bertemu Rijal guna belajar cara-cara pemesanan tiket dan meminta ATM yang ada di tangan Rijal.
Pertemuan ini berlangsung di Cirebon, Jawa Barat. Adi diajari cara pemesanan tiket dan visa ke Suriah. Tak lupa Rijal memberikan ATM Mandiri kepada Adi saat pertemuan tersebut.
Terdapat dua buat ATM atas nama Kuswandono dan Rivaldi Ariestha. Setelah keberangkatan Rijal, Adi mengaku sudah memberangkatkan 15 orang keluarga keluarga.
Saat itu Adi mengaku ada dua orang lagi yang memberikan ATM kepada dia. Satu ATM atas nama Akhyat Hidayat dan satunya lagi ia mengaku lupa.
“Iya dikasih lagi ATM, satunya atas nama Akhyat yang satunya saya lupa,” kata Adi.
Jadi total ATM yang dipegang Adi saat itu menjadi 4 buah. Adi mengaku tak pernah mengecek ATM itu. “Saya simpan doang. Isinya dan apanya saya nggak tau itu,” tambah Adi.
Hingga pada dua bulan berikutnya, Rois kembali mengirimkan pesan telegram bahwa akan ada orang yang menghubunginya sebagai pengganti Rijal dan diminta memberikan dua ATM kepada orang tersebut.
Orang tersebut adalah Achmad Supriyanto. Adi langsung memberikan dua ATM yang dimaksud Rois. ATM yang diserahkan kepada Achmad Supriyanto ini atas nama Kuswandono dan Rivaldy Ariestha yang kemudian baru diketahui Adi diberikan lagi kepada Abu Gar untuk operasional amaliah pada bom di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat Januari 2016 lalu.
Lalu dua ATM sisanya tidak diketahui Adi ada dimana sebab ATM tersebut disita bersama penangkapan dirinya atas terduga bom Thamrin.
Adi juga mengaku menerima uang 30 ribu dolar AS dari Rois, melalui perantara. Uang 20 ribu dolar AS diberikan ke Ustad Zainal Anshory dan 3.000 ke Suryadi Mas’ud untuk ke Suriah dan Filipina dan 7 ribu dolar AS dibnerikan ke Mas’ud.
Ketua majelis hakim Akhmadi Jaini menanyakan pemberian uang 30 dolar AS itu. “Untuk keberangakatn ke Suriah, inisiatifnya kakak saya, Rois,: jawabnya.
Hingga persidangan berakhir, Adi tidak mengetahui apakah Aman Abdurrahman mengetahui perintah Rois kepadanya. Sidang dilanjutkan kembali Selasa depan (20/3/2018) di PN Jakarta Selatan.